Wednesday, 5 April 2017

Maafkan aku,aku bukan ulama dan aku bukan ma'sum

Nampak seperti biasa saja,
Mereka seakan lupa apa yg telah diluahkan mulut mereka sendiri,
Bila diingatkan kembali katanya itu dulu,
Dimana perjuangan yang dijanjikan untuk kami dulu?

Aku masih termenung melihat anak-anak ditepian menjual makanan mukanya menagih simpati untuk dibeli makanannya,
Tiada pelajaran,hanya itu dilakukan untuk terus hidup,
Pernah juga aku tertanya,
Salah siapa ini?
Bergenang air mata,
Dimana nasib kami kata mereka yg berada ditepian,

Dimana janji kebajikan yang dijanjikan?
Apakah engkau lupa?
Kami ini yang sentiasa berada dibelakangmu,
Akhirnya kau mengkhianati lalu melukai hati,
Rasanya seperti dihiris hiris nipis,
Amat susah dijahit semula,
Kejamnya engkau!!

Dulu cakap lain sekarang cakap lain,
Engkau kejam,
Maafkan aku,
Aku bukan ulama dan aku bukan ma'sum.

No comments:

Post a Comment